bigdiscounts.net – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, baru-baru ini melakukan mutasi terhadap Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, yang baru satu bulan ditunjuk. Mutasi ini dilakukan karena Letjen Nugroho akan memasuki masa pensiun. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang latar belakang, alasan, dan dampak dari mutasi tersebut.
Letjen Nugroho Sulistyo Budi baru ditunjuk sebagai Kepala BSSN pada 6 Desember 2024, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024. Namun, belum sempat dilantik, ia sudah dimutasi kembali ke Mabes TNI AD dalam rangka pensiun pada 3 Januari 2025, berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/7/I/2025.
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Hariyanto, menjelaskan bahwa mutasi Letjen Nugroho dilakukan karena ia sudah memasuki masa pensiun dan tidak akan lagi bertugas aktif di TNI. Mutasi ini merupakan bagian dari mekanisme rutin di tubuh TNI untuk menjaga dinamika, regenerasi, dan efektivitas organisasi.
Mutasi ini merupakan bagian dari rotasi dan mutasi besar-besaran terhadap 101 perwira tinggi TNI, yang terdiri dari 62 perwira TNI AD, 8 perwira TNI AL, dan 31 perwira TNI AU. Mutasi ini dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya.
Dengan mutasi ini, posisi Kepala BSSN menjadi kosong karena Panglima TNI belum menunjuk pengganti Letjen Nugroho. Kapuspen TNI menegaskan bahwa pergantian Kepala BSSN bukan ranah TNI, melainkan kewenangan Presiden.
Letjen Nugroho merupakan perwira tinggi TNI AD yang memiliki pengalaman panjang di dunia intelijen. Sebelum menjabat sebagai Kepala BSSN, ia pernah menjabat sebagai Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN) dan memiliki catatan kontroversial sebagai mantan anggota Tim Mawar, tim khusus Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang diduga terlibat dalam penculikan aktivis politik pada 1998.
Mutasi Letjen Nugroho Sulistyo Budi dari jabatan Kepala BSSN sebelum sempat dilantik menunjukkan betapa dinamisnya rotasi sbobet dan mutasi di tubuh TNI. Meskipun mutasi ini dilakukan karena alasan pensiun, namun tetap menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan jabatan strategis di lembaga negara. Semoga mutasi ini dapat diisi dengan cepat oleh sosok yang kompeten untuk menjaga keamanan siber dan sandi negara.